Open Source vs Close Source


Assalamualaikum Wr.Wb
Hari ini, kami membahas perbedaan Opensource dan close source dimana akan memantapkan kita kenapa memilih Linux sebagai OS. Langsung saja ke TKP

Open Source merupakan jenis software (perangkat lunak) dimana kode programnya terbuka untuk umum dan bebas digunakan, kodenya dapat diubah, dipelajari maupun dikembangkan lebih lanjut serta dapat di sebarluaskan kembali tanpa seizin pembuatnya. Walaupun Open Source ini sifatnya gratis, tapi tetap ada yang berbayarnya. Open Source akan selalu berkembang, karena pada dasarnya pengguna akan mengubah dan menyesuaikan kode - kode tersebut sesuai perkembangan zaman.

Kelebihan Open Source :
1. Aman
2. Lebih bebas dalam menggunakannya
3. Jika menemukan masalah, dapat lebih cepat diperbaiki

Kekurangan Open Source :
1. Sulit bagi orang awam
2. Open Source digunakan secara bersama - sama
3. Tidak memiliki garansi

Contoh Open Source :
1. Keluarga Linux (Debian, Fedora, Mandriva Linux, Open Suse, Ubuntu Mate)
2. Keluarga Unix (BSD, Cromix)
3. Firefox
4. AVG Antivirus

Closed Source


Closed Source merupakan jenis software (perangkat lunak) dimana kode programnya tertutup dan programnya tidak dapat didistribusikan secara bebas, melainkan oleh pembuatnya langsung, jika mendistribusikan tanpa seizini pembuatnya, hal tersebut dinamakan pembajakan. Kita bisa mendapatkan program ini dengan cara membayar linsensi program tersebut.

Kelebihan Closed Source :
1. Mudah digunakan untuk orang awam
2. Dukungan terhadap program langsung diberikan oleh pembuatnya
3. Kestabilan sistem terjamin.

Kekurangan Close Source :
1. Dalam penggunaanya, pengguna dapat merasakan hal yang sama dengan pengguna lainnya
2. Harga lisensi mahal
3. Tidak aman.

Contoh Open Source :
1. Keluarga Windows (Windows XP, Windows Server 2012, Windows 10)
2. MAC OS
3. Chrome
4. Norton

Wassalamualaikum Wr.Wb

Tembusan :
http://library.uny.ac.id
http://uny.ac.id

http://perpustakaan.uny.ac.id
Newest
Previous
Next Post »

Recommended