Dynamic Routing MikroTik



A. Pengertian
Routing Information Protocol (RIP) adalah salah satu yang tertua protokol routing vektor jarak- yang mempekerjakan hop count sebagai metric routing. RIP mencegah routing yang loop dengan menerapkan batasan pada jumlah hop diperbolehkan dalam path dari sumber ke tujuan. Jumlah maksimum hop diperbolehkan untuk RIP adalah 15, yang membatasi ukuran jaringan yang RIP dapat mendukung. Sebuah hop 16 dianggap sebagai jarak yang tak terbatas dan rute dianggap tidak terjangkau. RIP mengimplementasikan split horizon , keracunan rute dan holddown mekanisme untuk mencegah informasi routing yang tidak benar dari yang disebarkan.

B. Latar Belakang
semakin banyak jaringan yang akan terkoneksi akan semakin membingungkan jika kita menggunakan mode routing statik

C. Maksud dan Tujuan
Lebih simpel tidak seperti Routing Static

D. Hal yang di butuhkan
1. Niat dan baca basmallah
2. 3 pc/laptop
3. 3 MikroTik RB
4. 5 kabel dan konektor
5. alokasi ip
6. topologi jaringan

E. Jangka Waktu Pelaksanaan
Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai target sekitar 1 jam

F. Tahap Pelaksanaan
Sebelum konfigurasi perlu diperhatikan sop, k3, alat dan bahan, dan topologi, agar hal hal yang tidak kita inginkan tidak terjadi.
saya pecah menjadi beberapa bagian
A. Konfigurasi Router Pusat
B. Konfigurasi Router 1
C. Konfigurasi Router 2

A. Konfigurasi Router Pusat
1. Untuk router induk alokasi ip sebagai berikut
eth1 : 1.2.3.4/30 menuju ke internet.
eth2 : 172.30.0.1/28 ip mikrotik satu subnet dengan Router 2
eth3 : 172.20.0.1/28 ip mikoritk satu subnet dengan Router 1
eth4 : 192.168.3.1/29 ip mikrotik dari network local mikrotik itu sendiri





2. Untuk konfigurasi routing dynamic menggunakan RIP,masuk ke menu Routing > RIP.




3. Pada page RIP ini terdapat beberapa menu seperti Interface,Network,key,Neighbours,Router.





4. Pada menu interface pilih RIP setting,dan konfigurasi seperti gambar dibawah ini




5. Pilih menu interface > +





6. Pada menu network adalah jaringan local yang akan kita export





7. Pada menu Neigbours adalah ip dari masing-masing router yang terhubung ke router induk





8. Pada menu Routers,untuk mengetahui jaringan mana saja yang akan terhubung ke router induk tersebut,dan pada bagian ini dapat dilihat tanpa menambahkan jaringan local kita,secara otomatis terdaftar sendiri ke router induk.




B. Konfigurasi Router 1
1. Untuk Router 1 alokasi ip sebagai berikut
eth1 : 172.20.0.2/28 ip mikrotik satu subnet dengan router induk
eth2 : 192.168.20.1/29 ip mikrotik satu subnet dengan jaringan local





2. Masuk ke menu Routing > RIP
3. Tambahkan RIP seperti berikut





4. Tambahkan jaringan local yang akan diexport





5. Tambahkan ip untuk terkoneksi ke router induk





6. Maka hasilnya akan seperti berikut





C. Konfigurasi Router 2
1. Untuk Router 2 alokasi ip sebagai berikut
eth1 : 172.30.0.2/28 ip mikrotik satu subnet dengan router induk
eth2 : 192.168.10.1/29 ip mikrotik satu subnet dengan jaringan local





2. Masuk ke menu Routing > RIP





3. Tambahkan jaringan local yang akan diexport





5. Tambahkan ip untuk terkoneksi ke router induk





6. Maka hasil seperti berikut


Test Ping dari router ke router.

F. Kesimpulan
Lebih simpel dan mudah dibanding Static Routing

G. Referensi
http://www.alinko.jp/2017/03/dinamic-routing-with-routing-dinamic.html
Previous
Next Post »

Recommended