Static Routing with MikroTik

Assalamualaikum Wr.Wb
Kali ini saya akan menjelaskan bab Static Routing di MikroTik, langsung saja ke TKP yaa :D

A. Pengertian
Static Routing adalah routing yang konfigurasinya dilakukan secara manual biasanya oleh network adminstrator dan lebih berbeda dari Dynamic Routing.

B. Latar Belakang
Penggunaan routing statik dalam sebuah jaringan yang kecil tentu bukanlah suatu masalah, hanya beberapa entri yang perlu diisikan pada forwarding table di setiap router. Namun kalian tentu dapat membayangkan bagaimana jika harus melengkapi forwarding table di setiap router yang jumlahnya tidak sedikit dalam jaringan yang besar. Routing static dengan menggunakan next hop cocok digunakan untuk jaringan multi-access network atau point to multipoint sedangkan untuk jaringan point to point, cocok dengan menggunakan exit interface dalam mengkonfigurasi static routing.

C. Tujuan
Menjelaskan apa itu Static Routing
Mempraktikkan cara menyetting Static Routing menggunakan MikroTik via WinBox
Mengetahui perbedaan Static Routing dengan Dynamic Routing

D. Alat dan Bahan
- 2 Buah Router MikroTik
- 2 PC/Laptop dengan wlan driver aktif
- WinBox
- Kabel UTP Straight

E. Alokasi Waktu
Pada praktik kali ini dibutuhkan waktu sekitar 10-15 menit untuk menjalankan routing dan menukar posisi yang tadinya AP menjadi Station dan yang tadinya Station menjadi AP.

F. Isi
Konfigurasi di AP
1. Buat AP dulu di salah satu router sebagai sumber jaringannya.
Wireless > Double klik device yang ada > Mode : ap bridge 
2. Tambahkan 2 IP masing masing untuk ethernet port dan wlan1.

Konfigurasi di Station
1. Hubungkan koneksi wlan1 ke AP tadi yang sudah dibuat
Wireless > Double klik device yang ada > Scan > Start > Pilih AP yang sesuai dengan settingan diatas > connect > Apply > OK
2. Tambahkan juga IP untuk masing masing ethernet port dan wlan1
Routing di AP
Masuk ke menu IP > Routes lalu isi Dst. Address yang ada dengan IP Port Ether milik Station (dalam kasus ini 192.168.20.0/24) kenapa memakai 20.0/24? karena agar semua network yang ada pada 20.x bisa konek lalu Gateway diisi IP wlan1 milik Station (dalam kasus ini 12.12.12.2)
Routing di Station
Masuk ke menu IP > Routes lalu isi Dst. Address yang ada dengan IP Port Ether milik AP (dalam kasus ini 192.168.10.0/24) kenapa memakai 10.0/24? karena agar semua network yang ada pada 10.x bisa konek lalu Gateway diisi IP wlan1 milik AP (dalam kasus ini 12.12.12.1)

Kemudian, setting IP Address dan Gateway Laptop masing masing (AP dan Station) sesuai Topologi diatas. Contoh : (Settingan di Station)
Terakhir, coba ping IP yang ada di ether dan wlan1 dari masing masing laptop baik AP maupun Station di PING secara bergantian. jika semua IP jadi di ping berarti Routing Static telah sukses :)
Ping dari Laptop Station ke AP

Ping dari Laptop AP ke Station
G. Kesimpulan
Ternyata routing static tidak begitu sulit untuk jaringan kecil, tetapi kalau untuk skala yang luas maka diperlukan Dynamic Routing sebagai ganti Static Routing yang terlalu ribet dalam konfigurasinya.

H. Referensi
Perbedaan Static Routing dan Dynamic Routing
Wikipedia MikroTik

Mungkin cukup sekian yang dapat saya bagikan kurang lebihnya mohon maaf. Selamat berpuasa bagi yang menjalankannya :) jika ada kritik, saran, atau koreksi mohon comment di kolom yang tersedia.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Previous
Next Post »

Recommended